Trump menunjuk Stephen Miran di Federal Reserve

Presiden Donald Trump telah menunjuk Stephen Miran, yang dikenal karena dukungannya terhadap kripto, untuk menjabat di Dewan Gubernur Federal Reserve. 'Dia telah bersama saya sejak awal masa jabatan kedua saya, dan keahliannya di bidang ekonomi tidak tertandingi — Dia akan melakukan pekerjaan yang luar biasa,' kata Trump di Truth Social. Miran akan mengisi kursi yang baru saja kosong hingga 31 Januari 2026, yang sebelumnya ditempati oleh Adriana Kugler, yang mengumumkan pengunduran dirinya minggu lalu dan akan kembali ke Universitas Georgetown sebagai profesor musim gugur ini. Saat ini menjabat sebagai ketua Dewan Penasihat Ekonomi, Miran mengusulkan bahwa regulasi kripto perlu disederhanakan. 'Saya selalu terpesona dengan seberapa besar dari 'inovasi' dalam beberapa dekade terakhir hasil dari menghindari regulasi. Uber, kripto, Airbnb…' kata Miran pada November 2023 berkenaan dengan kabar pengunduran diri CEO Binance, Changpeng Zhao. Zhao mengaku bersalah pada November 2023 dan setuju untuk membayar $4 miliar untuk menyelesaikan masalah tersebut setelah Departemen Kehakiman menemukan bahwa Binance melanggar hukum anti pencucian uang dan sanksi, di antara yang lainnya. 'Dan meskipun Binance melakukan beberapa hal buruk (membantu mendanai Iran, Hamas), mungkin kita benar-benar harus menyederhanakan banyak regulasi,' kata Miran dalam postingannya di X. Miran juga pernah menjabat sebagai strategis senior di Hudson Bay, sebuah perusahan investasi yang telah memperdagangkan klaim dalam kebangkrutan FTX, yang mengajukan kebangkrutan pada akhir 2022. CEO bursa, Sam Bankman-Fried, dinyatakan bersalah pada November 2023 atas tujuh dakwaan kriminal, termasuk dua dakwaan penipuan dan konspirasi untuk melakukan penipuan, dan dijatuhi hukuman hampir 25 tahun penjara. Miran juga dilaporkan pernah menjabat di Departemen Keuangan AS dan Fidelity Investments, menurut profil LinkedIn-nya. Miran juga dilaporkan mengkritik Ketua Federal Reserve Jerome Powell, dengan siapa Trump terlibat dalam perseteruan publik yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir mengenai suku bunga.