Penambang Harus Kelola Pengeluaran Sebelum Halving

Saat halving bitcoin berikutnya semakin mendekat dalam enam bulan ke depan, penambang disarankan untuk dengan hati-hati mengawasi pengeluaran produksi dan hadiah blok mereka untuk mengurangi penurunan pendapatan, kata Leo Zhang, Principal di Iterative Capital Management, dalam episode minggu ini dari The Scoop. Zhang menjelaskan bahwa dampak halving yang akan datang pada industri penambangan masih belum jelas. Berbeda dengan apa yang diyakini banyak orang, ada hubungan yang kuat antara hash rate dan harga. Oleh karena itu, apakah pasar akan bullish atau bearish bagi para penambang akan bergantung pada pergerakan harga. Sebuah laporan dari Iterative Capital menunjukkan bahwa biaya produksi dapat meningkat secara signifikan setelah halving. Saat ini, jika seorang penambang menggunakan Whatsminer M20s dengan biaya listrik tiga sen per kilowatt-jam, biaya produksi per bitcoin adalah sekitar $7,000. Namun, dengan asumsi hash rate terus tumbuh, dan penambang beralih ke model biaya listrik yang lebih konservatif yaitu tujuh sen per kilowatt-jam setelah halving, biayanya bisa mendekati $17,000. Zhang mencermati perbedaan antara lingkungan penambangan saat ini dan periode 2013-2016 ketika para penambang bertindak dengan kurang hati-hati karena tingkat profitabilitas yang tinggi. Saat ini, disiplin dalam mengelola pengeluaran dan pendapatan adalah hal yang penting. Untuk menghadapi tantangan ini, penambang dapat menerapkan beberapa strategi. Pertama, mereka harus membeli perangkat keras dengan harga serendah mungkin dan meminimalkan biaya listrik serta pengeluaran lainnya. Kedua, mereka perlu memastikan bahwa mereka memiliki cukup pasokan listrik untuk menghindari masalah akibat menjual berlebihan ketika harga rendah. Selain itu, transaksi dari kripto ke fiat harus berjalan relatif lancar. Zhang mencatat, "Tidak ada cara yang benar-benar efisien untuk melindungi, dan yang terbaik yang bisa Anda lakukan adalah menjaga pengeluaran Anda serendah mungkin. Saya pikir penambangan sebagai bisnis akan semakin mahal untuk dijalankan dan memerlukan lebih banyak pengelolaan finansial."