Gates Group Tokenisasi Properti Sebesar $75M di Tokyo

Perusahaan investasi real estat Jepang Gates Group Inc. telah bekerja sama dengan Oasys blockchain untuk men-tokenisasi aset real estat senilai $75 juta di Tokyo. Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Jumat, Gates menyatakan bahwa aset yang telah ditokenisasi, yang dihosting di blockchain Oasys, akan memungkinkan investor global untuk mendapatkan kepemilikan fraksional dari properti yang menghasilkan pendapatan melalui transaksi dompet Web3. Pendekatan inovatif ini bertujuan untuk menghilangkan hambatan tradisional, termasuk kompleksitas hukum, biaya tinggi, dan kendala bahasa, yang telah secara historis membatasi investasi asing di real estat Jepang. CEO Gates, Yuji Sekino, mengungkapkan senangnya atas kolaborasi ini, dengan mengatakan: "Kami senang dapat bermitra dengan Oasys untuk menyajikan real estat Jepang sebagai aset nyata di seluruh dunia." Gates melaporkan pendapatan sekitar $145 juta pada tahun 2024 dan telah diakui oleh Financial Times sebagai salah satu 'Perusahaan Berpertumbuhan Tinggi Asia-Pasifik' selama dua tahun berturut-turut, memberikan kredibilitas signifikan pada inisiatif ini. Awalnya dikenal sebagai platform pengembangan game blockchain, Oasys telah secara strategis memposisikan kembali fokusnya pada tokenisasi aset dunia nyata di Asia. Jaringannya yang kompatibel dengan EVM dan berbasis proof-of-stake dirancang untuk interoperabilitas, menawarkan jembatan aset yang mulus dan kompatibilitas dengan dompet Web3 - fitur yang sangat penting untuk meningkatkan partisipasi institusi dalam aset tokenisasi. Rencana tokenisasi sebesar $75 juta ini akan fokus pada properti yang menghasilkan pendapatan di pusat Tokyo dan hanya merupakan tahap pertama dari strategi yang lebih luas. Gates berencana untuk meningkatkan likuiditas token menjadi $34 miliar dan akhirnya men-tokenisasi lebih dari $200 miliar dari aset Gates, yang mewakili sekitar 1% dari pasar properti Jepang yang bernilai $20,5 triliun. Ekspansi di masa depan ditargetkan untuk pasar internasional utama, termasuk Amerika Serikat, Filipina, dan Asia serta Eropa yang lebih luas, menurut siaran pers.