Perusahaan penambangan Bitcoin CleanSpark mengumumkan pada hari Senin bahwa pendirinya, Matthew Schultz, akan mengambil posisi CEO segera setelah pengunduran diri Zachary Bradford. Bradford telah menjabat sebagai CEO perusahaan sejak Oktober 2019. Schultz, yang juga menjabat sebagai ketua eksekutif, ikut mendirikan CleanSpark pada tahun 2014 dan sebelumnya menjabat sebagai CEO. Dalam pernyataannya, Schultz mengungkapkan komitmennya yang mendalam terhadap perusahaan, karyawannya, dan misinya. Dia menekankan fokusnya untuk memastikan stabilitas, kontinuitas, dan kemajuan di masa depan sambil mendukung tim dan dewan perusahaan. Seiring CleanSpark terus berkembang, dewan percaya bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk perubahan kepemimpinan untuk lebih memanfaatkan peluang yang ada. Minggu lalu, CleanSpark melaporkan lonjakan pendapatan yang luar biasa sebesar 91% tahun ke tahun pada kuartal fiskal ketiga, dengan laba bersih mencapai $257,4 juta. Selain itu, kas Bitcoin perusahaan juga melampaui angka $1 miliar selama kuartal tersebut. Total aset perusahaan ada sekitar $3,1 miliar, dengan $1,08 miliar dalam bentuk Bitcoin, seperti dilaporkan oleh The Block. Schultz meyakinkan para pemangku kepentingan bahwa tim manajemen saat ini akan tetap di tempat dan menegaskan kembali prioritas perusahaan: terus menjadi pemimpin global dalam penambangan Bitcoin, mendorong pengembangan pusat data, dan tetap terbuka terhadap peluang di masa depan. Di pasar saham, saham CleanSpark turun 2% dalam sesi perdagangan hari Senin, meskipun harga sahamnya naik sekitar 4,5% sejak awal tahun, meskipun mengalami penurunan sekitar 15% selama lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan Bradford.
❓ Siapa CEO baru CleanSpark?
CEO baru CleanSpark adalah Matthew Schultz, pendiri perusahaan.
❓ Apa pencapaian finansial terbaru CleanSpark?
CleanSpark melaporkan kenaikan 91% pendapatan tahun ke tahun untuk kuartal fiskal ketiga.