Bank untuk Penyelesaian Internasional (BIS) telah menyatakan bahwa stablecoin, mata uang digital yang diikat dengan uang fiat, gagal sebagai bentuk mata uang yang layak. Dalam laporan terbaru, BIS menegaskan bahwa stablecoin gagal dalam uji kritis seperti keunikannya, elastisitas, dan integritas, membuat mereka tidak bisa mendukung sistem moneter secara efektif. Meskipun stablecoin menawarkan keuntungan seperti biaya transaksi yang lebih rendah dan kecepatan lebih cepat, mereka dapat mengancam stabilitas keuangan global, terutama dengan melemahkan kontrol moneter pemerintah. Mereka juga menghadapi tantangan likuiditas dan penerimaan universal, mirip dengan uang kertas bank swasta lama, karena standar penerbit yang bervariasi. Namun, BIS mendukung potensi tokenisasi untuk merevolusi keuangan dengan memanfaatkan cadangan bank sentral dan uang komersial. Meski menghadapi kekhawatiran, platform tokenisasi dapat membuka jalan bagi sistem keuangan masa depan.
❓ Apa kekurangan utama dari stablecoin menurut BIS?
Stablecoin gagal dalam aspek elastisitas, keunikan, dan integritas, yang penting untuk sistem moneter yang kuat.
❓ Bagaimana stablecoin dapat mempengaruhi stabilitas keuangan?
Stablecoin dapat melemahkan kontrol moneter nasional dan memfasilitasi kejahatan keuangan, menimbulkan risiko stabilitas.
❓ Apa pandangan BIS tentang tokenisasi?
BIS melihat tokenisasi sebagai inovasi transformatif yang bisa meningkatkan sistem keuangan jika dibangun di sekitar cadangan bank sentral dan uang komersial.